GADINGAN (27/01/2015) – Setelah kemarau panjang pada tahun 2015
lalu, kini tibalah musim penghujan. Di beberapa daerah di Indonesia termasuk di
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Kulon Progo juga terkena
dampak akibat turunnya hujan lebat disertai angin, seperti terjadinya tanah
longsor, pohon tumbang, gagal panen, hanyutnya ikan milik petani ikan dan warga
masyarakat terkena penyakit.

Demam Berdarah Dengue atau DBD biasa menyerang saat musim
penghujan. Terlebih negara kita termasuk negara beriklim tropis yang merupakan
tempat hidup favorit bagi nyamuk. Demam ini bisa menjadi penyakit yang
mematikan jika tidak segera ditangani. Khususnya, anak-anak seringkali menjadi
sasaran dari gigitan nyamuk yang menyebabkan penyakit ini.




Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di genangan
air bersih dan di daerah yang banyak pohon seperti di taman atau kebun.
Genangan air pada pot bunga mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk
yang dapat terlupakan oleh anda.

Seseorang yang terinfeksi virus Demam Berdarah Dengue (DBD), umumnya menunjukkan gejala-gejala berikut:
·
Demam tinggi terus
menerus. Suhu badan sekitar 39 – 40 derajat Celcius. Hal ini menyebabkan sakit
kepala pada penderita.
·
Demam tanpa disertai
batuk-batuk.
·
Sakit perut atau mual.
·
Badan terasa pegal
atau nyeri pada persendian.
·
Muncul bintik-bintik
merah, tetapi hal ini tidak selalu terjadi pada setiap kasus.

Bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD)
Ada 4 tipe dari penyakit Demam Berdarah. Jadi, seseorang yang sudah pernah terkena penyakit demam berdarah, tidak berarti dia tidak akan terkena penyakit ini lagi karena ada 3 tipe lainnya yang dapat menyebabkan DBD juga.
Ada 4 tipe dari penyakit Demam Berdarah. Jadi, seseorang yang sudah pernah terkena penyakit demam berdarah, tidak berarti dia tidak akan terkena penyakit ini lagi karena ada 3 tipe lainnya yang dapat menyebabkan DBD juga.
Saat terkena DBD, seseorang akan mengalami 3 fase. Yang pertama
adalah fase demam selama 3 hari pertama. Berlanjut pada 3 hari selanjutnya yang
merupakan fase kritis. Pada fase ini, demam sudah tidak terjadi, tetapi di fase
inilah harus waspada agar tidak terkecoh dengan menganggap sudah sembuh dan
tidak diberi pengobatan. Tiga hari selanjutnya adalah fase penyembuhan.
Salah satu bahaya dari demam berdarah adalah
menganggap demam yang dialami sebagai demam biasa sehingga dianggap ringan dan
tidak mendapat perawatan khusus. Apalagi, pada fase kedua, biasanya demam sudah
turun sehingga dianggap sudah sembuh.
Pengobatan DBD
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Demam Berdarah. Maka, hal yang dapat dilakukan untuk membantu kesembuhan orang yang terkena penyakit ini adalah:
Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan Demam Berdarah. Maka, hal yang dapat dilakukan untuk membantu kesembuhan orang yang terkena penyakit ini adalah:
·
Berikan obat penurun
panas atau parasetamol.
·
Kompres agar panas
tidak terlalu tinggi. Kompres sebaiknya dilakukan dengan air hangat, bukan
dengan air dingin atau es. Air dingin dapat menyebabkan penderita menggigil
sehingga tubuh menjadi panas.
·
Minum air putih yang
banyak. Penderita DBD biasanya akan kekurangan cairan, maka air putih sangat
baik untuk mereka. Air putih juga dapat membantu menurunkan panas. Selain air
putih, bisa juga berikan cairan oralit untuk membantu penyembuhan.
·
Makanan yang bergizi.
Sebenarnya tidak ada pantangan makanan untuk penderita DBD. Berikan makan
bergizi agar tubuh menjadi kuat dan dapat melawan virus DBD. Buah-buahan dan
sayuran dapat sangat bermanfaat untuk pemulihan.
·
Minum air daun jambu
dan angkak dapat membantu menaikkan trombosit.
Perawatan bisa dilakukan di rumah jika kondisi penderita tidak buruk dan diperbolehkan oleh dokter. Tetapi, butuh ketelitian dalam merawatnya.
Perawatan bisa dilakukan di rumah jika kondisi penderita tidak buruk dan diperbolehkan oleh dokter. Tetapi, butuh ketelitian dalam merawatnya.
Hal-hal yang membahayakan dari
penyakit DBD karena infeksi virus ini dapat menyebabkan trombosit darah turun
menjadi sangat rendah. Yang kemudian akan menyebabkan pembuluh darah menjadi
kempis, cairan bocor sehingga darah masuk ke rongga-rongga tubuh dan
menyebabkan pendarahan pada telinga, hidung, atau kulit yang dapat
mengakibatkan kematian.

Hal yang terbaik adalah mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang terkena DBD. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah :
·
Mencegah
perkembangbiakan nyamuk ada di sekitar kita. Anda dapat melakukan gerakan 3M
yaitu Menutup tempat penyimpanan air, Menguras bak mandi dan Mengubur
barang-barang yang tidak terpakai.
Larva nyamuk akan berkembang di genangan air dalam waktu sekitar
seminggu. Untuk itu, perlu dicegah kemungkinan benda-benda yang merupakan
tempat berkembangnya larva ini seperti pot bunga, kaleng bekas, ban bekas atau
barang lainnya yang menampung genangan air, khususnya pada musim penghujan
dimana tempat-tempat tersebut dapat menjadi genangan dari air hujan yang turun.
·
Cegah agar jangan
digigit nyamuk, misalnya dengan cara menggunakan lotion atau obat pengusir
nyamuk.
·
Mennggunakan bubuk
Abate pada selokan dan penampungan air agar tidak menjadi tempat bersarangnya
nyamuk.
·
Jaga kondisi tetap
sehat. Kondisi badan yang kuat, membantu tubuh untuk menangkal virus yang masuk
sehingga walau terkena gigitan nyamuk, virus tidak akan berkembang.
·
Demam Berdarah tidak
dapat dianggap sebagai penyakit ringan. Penyakit ini dapat menyebabkan
kematian. Maka, tindakan pencegahan dan selalu waspada terhadap penyakit ini
dapat melindungi orang-orang yang Anda kasihi dari bahaya penyakit Demam
Berdarah Dengue atau DBD.
Sumber : Kumpulan Info.com
Sumber : Kumpulan Info.com
Dihimbau untuk semua warga Gadingan agar
senantiasa menjaga kebersihan lingkungan sebagai wujud pencegahan dini dan antisipasi
datangnya penyakit, khususnya penyakit demam berdarah. STOP DEMAM BERDARAH. (br)
HUMAS
G4
Posting Komentar