Informasi Seputar Wilayah Gadingan, Wates, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta
Pada 5 September 1945 Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri
Pakualam VIII mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah beliau yaitu
Kasultanan dan Pakualaman adalah daerah yang bersifat Kerajaan dan Daerah
Istimewa dari Negara Republik Indonesia.
Atas dasar kesepakatan dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan
Sri Pakualam VIII, maka oleh pemerintah pusat dikeluarkan UU No. 18 tahun 1951
yang ditetapkan tanggal 12 Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15 Oktober 1951 oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
Sementara,
Bupati Kulon Progo dalam sambutan tertulis bahasa jawa yang dibacakan Bp.
Subardi diantaranya mengatakan Pengetan dinten adeging
Kabupaten Kulon Progo ingkang kaping 66 (sewidak
enem) punika minangka wekdal
ingkang sae kangge menggalihaken
malih saha nitipriksa samukawis bab ingkang sampun kalampahan, tumunten niyataken
tekad jumangkah tumuju dhateng kawontenan
ingkang langkung sae.
Awit saking kaluhuraning budi Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono ingkang jumeneng kaping IX (sanga) lan Sri Paduka Paku Alam ingkang
jumeneng kaping VIII (wolu), ingkang sami kagungan tlatah Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat utawi Kabupaten Kulon Progo lan tlatah Kadipaten Pakualaman utawi
Kabupaten Adikarto.
Lajeng sami dipun sarujuki
ndadosaken setunggal antawisipun tlatah Kasultanan, inggih punika Kabupaten
Kulon Progo kaliyan tlatah
Pakualaman, inggih punika Kabupaten Adikarto.
Saklajengipun adhedasar penggalihan saking Sri Sultan Hamengku Buwono ingkang jumeneng
kaping IX (sanga) lan Sri Paduka Paku
Alam ingkang jumeneng kaping VIII (wolu),
tumunten Pemerintah Republik
Indonesia medharaken
Undang-Undang
Nomor 18 (wolu las) warsa 1951 (sewu sangang ngatus seket setunggal) ingkang dipuntetepaken kalamangsa 12 (kalih welas) Oktober 1951 (sewu sangang ngatus seket setunggal), lan dipun biwaraken ing tanggal 15 (gangsal
welas) Oktober 1951 (sewu sangang ngatus seket setunggal) lan ingkang saklajengipun sakcara
resmi (yuridis formal) dados dinten adeging Kabupaten Kulon Progo.
Sedangkan Lurah Wates Bp.
Agus Wasana, S.IP.,MM yang hadir beserta Babinkamtibmas, Babinsa dan Sekretaris Kelurahan Wates dalam sambutan
singkatnya mengatakan bahwa peringatan hari jadi yang ke 66 kabupaten Kulon Progo, patut kita syukuri dan semua
kegiatan di wilayah wates baik pembangunan fisik dan non fisik sudah
dilaksanakan dan berjalan sebagaimana mestinya.
Diharapkan, masalah
kebersihan lingkungan agar tetap menjadikan perhatian kita bersama, bukan saja
saat menghadapi lomba, namun dengan budaya hidup bersih, kehidupan kita akan tetap
sehat jauh dari berbagai macam penyakit.
Dijelaskan, bila kelak kita ingin masuk surga, kita
diwajibkan untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT, seperti
mengerjakan sholat, puasa, zakat dan lainnya. Segala sesuatu yang menjadi
perintah harus dilakukan dengan benar dan tanggung jawab, sehingga kita akan
memperoleh pahala dari Allah.
Tema peringatan 1 Muharram 1439 H ini mengangkat tema “
Merajut Kembali Perbedaan Untuk Menumbuhkan Persatuan dan Kesatuan Ummat “.
Terkait dengan tema pengajian Kyai yang mempunyai suara
merdu dan kocak ini menjelaskan bahwa persatuan dan kesatuan kita gambarkan
saat kita mengerjakan sholat yaitu kita kerjakan dengan tanggung jawab, sesuai
ketentuan. Lakukan dengan berjama’ah di masjid. Sesama muslim kita tidak perlu
saling menyakiti, tidak usah sikut-sikutan. Dicontohkan, lebah yang berada di
sarangnya tidak ada yang saling menyengat satu sama lain, mereka bersatu untuk
satu tujuan, tuturnya.
Sementara, Lurah Wates Agus Wasana, S.IP.,MM yang
mewakili Camat Wates dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada
segenap panitia dan warga Gadingan yang telah mengadakan pengajian akbar ini,
semoga apa yang disampaikan oleh KH Miftakhudin Zuhri akan memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia. 
Sedangkan Ketua Panitia, Eko Juwito, S.Pd.I dalam
sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga Gadingan, warga
luar Gadingan, segenap panitia dan Kepala SMK Ma’arif yang telah membantu dan
berpartisipasi untuk suksesnya pengajian akbar ini.